Ekspresi diri
Aku selalu menunggu kedatangan mu setiap hari, namun kau tak kunjung datang. Jangankan untuk datang, untuk bertengok saja enggan kau lakukan. Terkadang aku bingung, masih pantas kah kau untuk ku tunggu? Namun aku segera menghapus pemikiran kasar-ku itu jauh - jauh. Karena aku tahu, aku sangat mencintaimu. Aku pun tak punya alasan untuk meninggalkanmu. Aku bahkan tak berniat untuk membunuh semua khayal-ku tentang-mu. Kau tahu? Aku tak mungkin melepaskanmu begitu saja. Mungkin kata 'melepaskan' bukan kata yang tepat akan keadaan kita. Keadaan dimana aku mengagumimu, memujamu dan mencintaimu tetapi kau tak melakukan atau bahkan merasakan hal yang sama. Aku telah memendam ini sejak satu tahun lebih lamanya. Aku memilih untuk menjadikan-mu sebagai penguasa hati yang rapuh ini. Tidak kah kau berikir, sebelum aku menyandarkan perasaanku ini, pikiran gilaku telah bertikai keras dengan hati yang lemah bak tanda - tanda perang dunia didepan mata. Awalnya aku tak bermaksud